Senin, 01 Oktober 2012

Terima Kasih Ya Allah

"Aku tidak takut doaku ditolak tapi aku lebih takutkan jika aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa" 
(Umar bin Khatab)


Mohon Maaf baru bisa posting setelah sekian lama menghilang. Menghilangku bukan berarti tanpa maksud.Aku harus berjuang, berjuang menghadapi kerasnya kehidupan. Disaat orang lain dengan mudah mendapatkan "tempat" justru disitu aku terus diuji. "tempat" disitu bermakna Universitas, Akademi ataupun arah hidup.

Kegagalan demi kegagalan terus menimpa, namun disaat itu pula aku juga harus membangun semangat ku kembali. Mungkin cerita orang lain mendapatkan "tujuan" nya seusai lulus SMA tidak serumit cerita ku. Ketahuilah, selalu bersyukurlah dengan apa yang kau jalani sekarang, di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung anda. :)


Berawal dari Kesempatan Pertama


Undangan, ya benar. Alhamdulillah saat itu saya mendapat Undangan. Suatu "tiket keberuntungan" , memang aku tak berharap lebih karena tapi aku teteap yakin karena pilihan di undangan adalah pilihan Orang Tua ku. Anda benar lagi, saya mempasrahkan undangan saya ke Orang Tua. Pilihan pertama di undangan saat itu tidak main-main, FTTM ITB,meskipun saya ragu namun saya tetap yakin karena itu adalah pilihan Orang Tua dan pada akhirnya aku mengetahui bahwa tempatku bukan disitu.

Kesempatan ke-2

Kesempatan kedua ini adalah saya mengikuti tes lembaga pendidikan negara yaitu BMG dan STIS. Jauh-jauh hari sebelum tes BMG maupun STIS, aku mempersiapkan segalanya dengan matang, mulai dari soal-soal tahun lalu, les matematika, persiapan bahasa inggris, semua telah aku persiapkan dengan baik. Namun lagi-lagi apadaya Allah belum memberiku jalan di 2 akademi itu

Kesempatan ke-3

Kesempatan ke-3 adalah SNMPTN Tulis. Jujur saya tidak mempersiapkan ini dengan matang. Saya harus riwa-riwi ke Polres dan Polda untuk mempersiapkan berkas-berkas dan menjalani tes Akpol (tentang Akpol pada kesempatan ke-4). Terus terang saya tidak berharap banyak di SNMPTN tulis karena saya sadar diri, sadar diri bahwa persiapan saya tidak matang. Pilihanku juga termasuk ber-grade tinggi Teknik Elektro ITS. Dimalam sebelum hari H SNMPTN Tulis saya berada di Polda, saya menempuh ujian tulis Akpol dan pulang larut malam pada pukul 01.30 dini hari. Pada kenyataanya Allah lagi-lagi belum memberiku jalan di SNMPTN Tulis.

Kesempatan ke-4

Kesempatan ke-4 adalah kesempatan yang paling memuat banyak cerita. Iya benar, awal mulanya saya mendaftarkan diri sebagai Calon Taruna ini sekedar "coba-coba". Namun "coba-coba" disini tetap aku persiapkan dengan baik. berikut rinciannya :

1. Polres Sidoarjo
Di tempat ini saya harus bolak-balik Polres-Rumah-kelurahan-kecamatan-polsek. Kenapa bolak-balik? karena berkasnya sangat banyak dan rangkap 4. Setiap berkas itu mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda. Seperti :

- Print out registrasi secara online. Saat itu website polri down alias jebol karena terlalu banyak yang mengakses. -KTP Ortu, KTP yg bersangkutan, KSK.
Di fotocopy rangkap 4 lalu di legalisir di Kecamatan.


- Surat keterangan sehat
Saya mendapatkan Surat keterangan sehat di RSAL jauh-jauh hari sebelum ke Polres, tapi sialnya harus balik lagi ke RSAL untuk melegalisir rangkap 4.


- Ijazah dan SKHU SD, SMP, SMA
Pada proses ini saya harus ke SD, SMP, SMA untuk mendapatkan legalisir rangkap 4, kesel bos -_-. FYI, saat itu ijazah dan SKHUN SMA belum terbit dan saya menggunakan surat keterangan mengikuti UNAS dan legalisir 4 buah. 


- Surat Keterangan Catatan Kepolisian
Ini termasuk yang paling ribet. Karena apa, disini harus meminta surat pengantar dari RT, lalu meminta legalisasi RW. Dilanjutkan ke Kelurahan untuk mendapat stempel. Lalu ke Kecamatan lagi-lagi untuk meminta stempel dan tanda tangan Pak Camat. Lalu ke Polsek Waru untuk mendapat pengantar. Lalu ke Polres, namun di polres juga ada proses identifikasi sidik jari baru ke ruang pembuatan SKCK.
Di proses ini banyak "uang sukarela" yang tidak jelas. Kenapa saya bilang tidak jelas? karena sebagai institusi atau lembaga pendukung pemerintahan negara ini harus jelas, harus ada tanda terima, harus ada bukti legalisasi, harus ada kejelasan kemana uang itu dilarikan. Bila untuk pembangunan atau program-program yang "pro rakyat" saya 100% ikhlas, namun bila itu semata-mata hanya pungutan liar yang nantinya masuk "kantong-kantong oknum" saya tidak ikhlas.

- Surat persetujuan Orang tua wali

- Pas foto 4x6 dan 3x4

Setelah semua berkas selesai lalu telah diproses oleh pihak polres dan saya mendapat nomor pendaftaran. Tapi ada kejadian "koplak" yang tak terlupakan, saat itu saya ada kesalahan saat mengisi salah satu berkas pendaftaran, alhasil saya pun dipanggil dan disuruh push up 20x -.- FYI : saat itu aku belum punya fisik, jadi lengan rasanya kram semua.

skip skip skip


Hari tes pun tiba, Oh ya semua tes tingkat daerah ini dilaksanakan di Polda Jatim. Tes pertama adalah tes kesehatan tahap I di RS Bhayangkara Polda Jatim. Oh ya kesehatan tahap I ini hanya meliputi aspek fisik seperti : mata, telinga, berat dan tinggi badan, dan terakhir bugil massal, ya bugil massala karena pas itu dalam ruangan ada 3 kloter dengan rincian 1 kloter 10 orang, jadi 30 anak bugil massal -_- (cek postur, ferikokel, kaki x dan o, telapak kaki, bekas luka, kemiringan tulang).

Itulah sebabnya kenapa tes nya 1 hari full dari jam 6 sampai pengumuman nya jam 12 malam, oh ya pengumuman diumumkan pada hari itu juga karena menghindari intervensi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Wes gak usum titip-titip an, suap-menyuap.

Tes demi tes terlewati, alhamdulillah dimudahkan semua, kurang lebih tes ini memakan waktu 2 bulan.
berikut tes-tes yang memakan waktu, tenaga, dan pikiran tersebut.
1. Tes kesehatan Tahap I
2. Tes Psikologi
3. Tes Akademik
4. Tes kesehatan Tahap II
5. Tes Jasmani
6. Tes Antropometri
7. Tes Mental dan Kepribadian
8. Pantuhir Panda Jatim
Di setiap tes tersebut banyak pengalaman, banyak suka maupun duka, banyak teman-teman seperjuangan yang berguguran dan sampai akhirnya wakil dari jatim tersisa 48 orang; 34 laki dan 14 wanita. 


Berangkatlah kami wakil dari Jatim menuju Sukabumi, kenapan Sukabumi? karena saat itu di akpol semarang sedang ada renovasi dan khusus tahun 2012 seleksi tingkat pusat sementara dialihkan ke lemdikpol Secapa Sukabumi, Jawa Barat.

Tes disini tak beda jauh dengan saat di tingkat daerah, yaitu
1. Tes Administrasi
2. Tes Kesehatan (keseluruhan)
3. Tes Akademik
4. Tes Psikologi (+ wawancara)
5. Tes Jasmani
6. Tes Penampilan ( yang ngetes : Wakapolri berserta pejabat bintang lainnya)
9. Pantuhir Pusat

Yah benar disini Allah berkehendak lain, Allah mempunyai rencana yang lebih indah lagi unuk saya, di sidang pantuhir pusat saya kalah rangking (rangking daerah bukan nasional). Disini saya mulai banyak belajar, berusaha menerima, berusaha memahami bahwa tidak semua yang kita inginkan akan terlaksana, ada Allah SWT yang Maha  Menentukan, Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hambanya.


Foto : Lulusan Taruna Akpol (source: google)
"Hambatan adalah untuk diatasi, bukan untuk dikeluhkan.
Halangan adalah untuk diloncati, bukan untuk diratapi.
Rintangan adalah untuk diberantas, bukan untuk ditakuti."
-Dahlan Iskan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar